Menyusui langsung sesering dan sesuka bayi merupakan cara utama mempertahankan pasokan ASI. Saat usia bayi di atas 6 bulan, tantangan untuk tetap menyusui semakin besar seperti berikut ini.
- Sebagian besar ibu telah aktif di luar rumah. Hal ini menyita sebagian waktu dan pikirannya sehingga konsentrasi pada bayi tidak lagi sebesar sebelumnya.
- Sebagian besar ibu mulai mendapatkan haid. Perubahan hormonal yang terjadi mungkin saja memengaruhi aktivitas menyusui karena ada saat-saat payudara terasa tegang, ibu kurang rileks, dan bayi menolak menyusu.
- Payudara terasa lebih lembek, tak sekencang, dan sepadat bulan-bulan pertama menyusui sehingga ibu merasa ASI ibu mulai berkurang.
- Bayi telah dapat melakukan banyak aktivitas bahkan saat ia sedang menyusu.
- Gigi bayi mulai tumbuh yang kerap menimbulkan masalah karena ia gemar menggigit puting ibunya.
- Biasanya, bayi mulai mengalami sakit-sakit ringan, seperti batuk, pilek, demam, dan diare pada usia 6 bulan. Bayi yang sakit membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya dan ASI adalah cairan terbaik untuknya. Namun, kesulitan menyusui justru dapat timbul saat bayi sakit, misalnya saat pilek bayi sulit menyusu karena hidung tersumbat atau bayi rewel karena tidak merasa nyaman.
- Informasi yang kurang tepat seputar menyusui di atas usia 6 bulan, seperti ASI sudah tidak terlalu penting setelah bayi berusia 6 bulan, susu formula sudah dapat diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, bayi banyak bergerak ketika sedang menyusu tandanya ia ingin disapih, atau bayi sudah sulit/menolak menyusu sehingga ASI dihentikan.
- Menyusui di saat bayi memang ingin menyusu atau saat ia mulai mengantuk. Jangan menawari bayi menyusu saat ia sedang asyik bermain.
- Setiap kali mau menyusui, katakan kepada bayi bahwa ia tidak boleh menggigit puting.
- Coba untuk mengenali tanda-tanda bayi akan mengakhiri proses menyusui dan lepaskan payudara ibu sebelum bayi bermain dan mengigit puting.
- Untuk membantu agar bayi lebih tenang saat menyusu, disarankan ibu menyusui dengan rileks di ruangan yang tenang dan tidak terlalu terang. Hal ini dimaksud agar tidak terlalu banyak rangsangan yang diterima bayi dan ia dapat lebih santai dan tenang menyusu.
- Setiap kali bayi melakukan gerakan mengigit puting, segera lepaskan payudara dari mulut bayi secara halus dengan memasukkan jari kelingking Anda ke mulut bayi sambil mengatakan bahwa ia tidak boleh melakukan itu karena ibunya kesakitan. Berikan payudara kembali jika bayi ingin menyusu lagi dengan tetap mengatakan ia tidak boleh mengigit. Anda disarankan tidak memberikan payudara jika bayi tidak ingin menyusu lagi.
- ibu mengalami haid sehingga payudara ibu lebih tegang dari biasanya,
- ibu semakin sibuk dan sering meninggalkan bayi,
- kehadiran pengasuh baru, dan
- perpindahan bayi ke lingkungan yang baru (misalnya dititipkan ke rumah keluarga).